Kamis, 05 November 2009

Lagu Senandung Dunia



Berawal dari Takdir Utama,Lautan lebih luas daripada Daratan.Dunia baru dibentuk,kita mengenalnya sebagai planet Bumi.Planet yang saat ini kita tinggali.Bumi sudah mengalami peristiwa-peristiwa yang dibarengi dengan Kelahiran,proses Pertumbuhan,Perkembangan berbagai hal tentang Ragam CiptaanNya.Kemurnian yang tersisa detik ini,semakin berkurang dan mengalami pengikikisan.Manusia....Adam maupun hawa....,berebut sesuatu hal ,yang berguna baik khusus dirinya sendiri,Individu.Kepentingan yang lain kadangkala ditangguhkan untuk sesuatu tujuan Personal.

Lagu Senandung Dunia,menyanyikan Rhytme-rhytme Sang Maha Pencipta.Warna-warni tercipta karena KeMahaKuasaanNya.Pelangi bertabur Jingga,menyemarakan semburat Warna Emas Kehidupan.Petaka demi petaka tak terelakkan saat"Dia" Murka,melihat Makhluk-Makhluk Ciptaan yang mulai berulah.

"Siapa yang Menanam terlebih dahulu,akan Menuai hasil sama persis seperti yang ia Tanam".

KeMaharahasian WaktuNya tak dapat diprediksi oleh siapapun.sekalipun itu Raja diraja,Ratu sejagad yang berada pada Singgasana Peraduan Tahta Safir,Zamrud,Ruby.Hari ini berbeda dengan esok.tanpa kita tahu akan Diary Bumi yang telah ditulisNya.

Lagu Senandung Dunia....suatu saat akan berakhir,manakala Hari Akhir tiba,tepat pada titi mangsanya Putaran Kaset akan terhenti secara total.tak ada yang mengetahui....semua terasa jauh untuk dijangkau,Rahasia itu tak "Dia" berikan pada siapapun,Tanda-tanda mungkin "Dia" berikan....tapi hanya sebatas Dasar saja.keseluruhan moment itu tersimpan Rapih tanpa ada yang Mengetahuinya,terkecuali "Dia" memilih seseorang yang "Dia" Khendaki.

Tidak ada kategori,Bobot,Bibit,Bebet,Ras,Ukuran apapun yang saat ini selalu diperdebatkan/diperdengung-dengungkan oleh manusia-manusia dalam memilih suatu kelompok/Komunitas yang menurutnya Pantas dimasuki olehnya.Kaya....Miskin....Terpelajar atau tidak bagi Sang maha Pencipta tidaklah penting,"Dia" akan memilih sesuatu yang lain daripada yang lain,yang dapat memasuki Qalbu KemahaMurnianNya.

Mungkin yang selamat dapat dihitung dengan Jari-jemari kita.

Tidak ada komentar: